Dulu waktu kecil saya bercita-cita dan berharap bisa menjadi orang yang bisa menyelasaikan masalah bangsa ini. Terus bekerja keras agar dapat menolong banyak orang dari bangsa ini yang telah lama menderita.
Namun (!) akhirnya tidak berhasil. Maka saya turun cita-cita dan harapan saya untuk dapat berhasil menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dan dihadapi oleh perusahaan saya. Segala upaya dan semua strategi telah laksanakan untuk tujuan itu.
Namun (!!) saya gagal, maka saya turun cita-cita saya bagaimana supaya bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di keluarga saya. Semua teori telah saya terapkan untuk membahagiakan anggota keluarga saya. Terus bekerja dan berfikir untuk mencari jalan keluar.
Namun (!!!) hal tersebut juga jauh dari harapan saya. Maka saya persempit lagi harapan saya pada diri saya sendiri. Oh saya terhentak kaget ternyata saya sekarang baru terbaring di tempat tidur dan tidak bisa kemana-mana. Berarti saya telah gagal.
Namun seakan seorang bijak berbisik lirih sekali hampir tak terdengar, saudara telah berhasil, mengerti jika saudara belum berhasil. Ini hal yang berharga untuk menasihati anak-anak saudara biar tidak berulang lagi kegagalan itu. (Anomin)