Karya Fika Aufani Kumala Tentor Nusagama Mengajar SD SMP UIN SUKA
Karakter dan perilaku anak merupakan suatu hal penting yang menjadi tanggung jawab bagi kita semua, disini peran guru menjadi sangat diandalkan dalam mendidik murid-muridnya, para guru harus sadar akan tanggung jawabnya dalam mendidik anak, bukan semata-mata hanya menjalankan pekerjaannya dalam mengajar saja, guru harus berperan dalam melindungi murid-muridnya agar tidak menjadi korban atau pelaku perbuatan negatif. Dunia pendidikan saat ini sedang ramai diperbincangkan karena tak henti-hentinya berbagai kasus terjadi, salah satunya berita terahir ini adalah seorang siswa SMK yang menantang gurunya untuk berkelahi, beredar dari sebuah video yang menjadi viral di media sosial, terutama di facebook dan hanya berujung permintaan maaf diselembar kertas bermaterai Rp. 6.000 rupiah, hal ini cukup mencoreng nama pendidikan, sungguh terdengar begitu miris melihat etika murid saat ini. Berbagai tindakan kekerasan, perilaku-perilaku negatif disinyalir karena minimnya pendidikan karakter dan sikap murid. Beginilah yang terjadi apabila ilmu tidak dilandasi dengan adab/akhlak, pendidikan karakter pun menjadi hal yang sangat penting, dari mulai mendidik anak hingga menjadi murid yang memiliki kepribadian yang baik, kita harus tanamkan hal tersebut sejak dini. Saat ini, perilaku-perilaku siswa sudah bergeser jauh, disini diperlukan sekali peran guru dan sekolah dalam mengajarkan bagaimana berperilaku baik dengan sesama, jika perlu diberikan mata pelajaran khusus tentang budi pekerti. Tidak hanya dilingkungan sekolah akan tetapi juga diberikan dalam ranah keluarga di rumah, ini yang justru menjadi sangat penting karena lingkungan keluarga merupakan tempat berkeluh kesah bagi anak, begitu juga tempat pertama anak mulai mengemban pendidikannya.
Sepanjang sejarah pada hakekatnya pendidikan memiliki dua tujuan, yang pertama yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar, dan yang kedua membantu mereka untuk menjadi manusia yang memiliki kepribadian baik dan bijak. Menjadikan menusia pintar dan cerdas tampaknya jauh lebih mudah daripada menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak. Dengan demikian, sangatlah wajar jika dikatakan problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit parah yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di mana pun, yang kemudian menempatkan betapa pentingnya pendidikan karakter itu. Pembentukan karakter yang positif sejak dini akan sangat membantu anak dalam menjalani hidupnya, menjadi modal bagi mereka untuk berperilaku baik terhadap siapapun, seperti yang kita ketahui bersama, bahwa yang menjadi masalah bangsa Indonesia saat ini adalah banyaknya murid-murid yang krisis akan karakter positif sehingga banyak menimbulkan masalah dan bukan menjadi solusi dari sebuah masalah.
Tulisan Beliau Dimuat Di Nusagama Bimbel. Membentuk Generasi Yang Berkualitas