Metode talking stick adalah pembelajaran diskusi kelompok yang lebih fokus pada keterlibatan anggotanya secara aktif. Dengan cara ini, guru memberikan tongkat pembicara atau ‘talking stick’ yang hanya di gunakan oleh anggota yang sedang berbicara.
Sebenarnya ada banyak variasi yang muncul pada tahap lanjutannya. Namun ciri utamanya tetap menggunakan alat bantu ‘stick’ sebagai media bantu pembelajaran. Metode ini sendiri merupakan tradisi dari suku-suku tradisional di Amerika Utara.
Suku-suku di Amerika Utara itu biasa menggunakan tongkat dalam menentukan pembicara dalam pertemuan. Kini metodenya di kembangkan dalam dunia pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar inklusif dan partisipatif dalam berbagai jenjang.
Langkah-langkah Metode Talking Stick
Ada beberapa langkah yang bisa di gunakan dalam ini, namun tetap harus menyesuaikan dengan situasi dalam kelas. Guru dapat membagi kelompok dahulu setidaknya 5 hingga 7 anggota, lalu berikan tongkat pada setiap kelompoknya.
Selanjutnya, guru bisa memberikan informasi mengenai tujuan dan peraturan pembelajarannya, kemudian lanjut untuk menentukan topik atau materi yang jelas untuk nantinya di bahas dalam kelas.
Tahap berikutnya adalah memberikan waktu pada peserta didik untuk memahami materi pembelajaran, umumnya sekitar 30 hingga 40 menit. Setelah memahami materinya, peserta didik bisa kembali ke kelompok masing-masing.
Ketika kondisi kelas sudah kembali kondusif, guru bisa memberikan siswa pertanyaan sesuai dengan materi yang ditentukan. Gunakan metode talking stick pada salah satu siswa terpilih untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan tersebut.
Jika ingin keadaan kelas lebih asyik dan tidak membosankan, maka bisa dengan memutar musik selama menggilirkan tongkat. Siswa yang mendapat tongkatnya ketika musik terhenti mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Selama diskusi dalam kelas berlangsung menggunakan metode talking stick, guru harus tetap bisa menjaga fokus serta konsentrasi siswa. Langkah ini di lakukan untuk memastikan bahwa setiap siswa dalam anggota kelompok memiliki porsi bicara sama.
Terakhir, guru memberikan umpan balik kepada siswa setelah diskusi kelompok sudah selesai di lakukan. Guru juga bisa memberikan hadiah untuk kelompok yang bisa menjawab pertanyaan paling banyak, juga memberikan motivasi agar lebih giat belajar.
Pembelajaran dalam kelas membutuhkan variasi-variasi baru yang lebih praktis dan efisien agar anak didik lebih mudah menerima pembelajaran. Dari berbagai pembelajaran, metode talking stick menjadi salah satu yang dapat diterapkan dalam kelas.