UA-226133185-1
0812 1566 3955 [email protected]

Museum Kulon Progo Yogyakarta Belum Pasti Pembangunannya. Berikut ini beberapa artikel terkait dengan Museum Kulon Progo Yogyakarta Belum Pasti Pembangunannya. Jika ingin melihat lebeh jelas bisa datang ke UGM atau kunjungi link sumber terkait dibawah

Bupati Kulo Progo Toyo Santoso Dipo mendukung gagasan pembangunan museum di Kabupaten Kulon Progo. Kosep tersebut dinilai sangat baik mengingat saat ini banyak potensi budaya maubun benda-benda cagar budaya yang dimiliki Kulon Progo. Namun, benda-benda tersebut saat ini masih berada dalam situs budaya dan belum dapat dilestarikan dengan cara yang lebih baik. Padahal benda-benda sejarah menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mengetahui perkembangan sebuah bangsa. Seperti perkembangan Kabupaten Kulon Progo dari masa lalu sampai dengan sekarang.
Demikian dikatakan Bupati, Rabu (15/4), dalam acara presentasi rencana pembangunan museum di Kulon Progo di Gedung Joglo pemkab. Selain bupati, acara tersebut juga dihadiri oleh Assek II Ir. Agus Anggono, Kadisbud Provinsi DIY Drs. Joko Dwiyanto,M.Hum, Kadisbudparpor Drs. Bambang Pidegso, Kepala DPU Ir. Moch Nadjib, Kadin Pendidikan Moh. Mastur dan yang lainnya. Benda-benda yang saat ini dimiliki dan dikelola pemkab mempunyai makna secara mendalam tentang seberapa jauh perkembangan kebudayaan di masyarakat. Dari perkembangan tersebut, kita bisa mempelajari proses budaya dan sekaligus menciptakan kebudayaan yang baru. Menjadi sebuah kebudayaan yang lebih maju dan memberikan dampak terhadap pembangunan di dalam masyarakat. ? Karena sejarah sangat penting baik secara fisik maupun konseptualnya,? tandas Bupati.
Selain menyelamatkan benda-benda bersejarah, pembangunan museum juga akan memberikan pelajaran bagi kita dan generasi kita tentang pentingnya belajar pada sejarah perkembangan zaman. Karena banyak generasi muda yang tidak berminat untuk mempelajari sejarah. Padahal sejarah yang termasuk dalam kategori ilmu sosial mempunyai hirarkhi yang lebih tinggi dari ilmu yang lain misalnya, ilmu-ilmu terapan (exact).
Disisi lain, dalam pembangunan museum nantinya juga harus memperhatikan berbagai aspek seperti, pendanaan, lokasi maupun konstruksi bangunannya. Hal ini diperlukan agar keberadaan museum akan memberikan sebuah nilai dan kemajuan baik dalam hal pendidikan sejarah maupun kepentingan masyarakat yang lain. ?Sehingga kalau nanti berdiri museum di Kulon Progo diharapkan dibuat minimal dua lantai. Karena selain untuk keperluan konservasi lingkungan, benda-benda budaya akan lebih aman dan bisa dipelihara dengan baik,? kata bupati.
Sementara itu, Kepala Disbudparpor Kulon Progo Drs. Bambang Pidegso memaparkan bahwa untuk pembangunan museum yang representatif diperlukan lokasi minimal seluas 2.175 m2. Agar museum nanti bisa berfungsi secara maksimal dan bisa memberikan layanan secara baik. Karena secara ideal museum akan memiliki beberapa ruangan seperti, ruang display dan konservasi. Ruang display akan dibagi lagi menjadi beberapa ruangan yaitu, prasejarah, klasik, islam, kolonial/perjuangan dan ruangan umum.
Dengan luas museum yang mencapai 2.175 m2 tersebut, akan memerlukan dana pembangunan sebesar Rp 4,4 milyar. Adapun gambaran lokasi untuk mendirikan museum dengan luasan tersebut ada beberapa tempat sebagai alternatif yaitu, sebelah timur Gedung DPRD, sebelah utara Gedung BPN, sebelah utara kampus UNY dan sebelah selatan pabrik wig (rambut palsu). ?Dengan lokasi strategis dan gedung yang lebih baik museum baru nanti diharapkan bisa menggantikan fungsi Gedung Agoeng yang saat ini dijadikan museum. Menjadi museum yang benar-benar representatif dan dibetuhkan masyarakat,? katanya.
Dukungan pembangunan museum juga dikatakan oleh Kepala Disbud Provinsi DIY Drs. Joko Dwiyanto,M.Hum. Diungkapkan bahwa saat ini, hanya Kabupaten Kulon Progo yang tidak memiliki museum yang representatif. ?Untuk itu, kami akan memberikan dukungan dua ratus persen untuk pembangunan museum dan kami harapkan Kulon Progo segera mengirimkan rencana pembangunan museum tersebut ke Provinsi DIY,? katanya.

 

MUSEUM BALE AGUNG
Edisi Ulang Tahun III, MEI 2012

Banyak hal menyenangkan dalam hidup, menurutku. Mengoleksi sampul hari pertama atau tusuk gigi misalnya. Atau berkebun. Atau jalan kaki. Atau bermain catur dengan anak-anak *menang trus soalnya*. Atau pergi ke banyak sekali museum. Hanya pergi ke 1-2 atau 2-3 museum tentu sulit dirasa sebagai sesuatu yang fun. Tapi jika kita telah pernah pergi hingga belasan-belasan museum..hmm…rasanya, seperti jagoan 😀

Hanya aku tak mengira museum akan bisa diceritakan hingga suatu hari, April 2009, si adik punya ide gimana klu bikin website yang isinya tentang museum-museum di Indonesia. Gara2 liat tulisan di koran tentang museum di Wates yang tak ada pengunjungnya.

Tapi sebuah ide untuk menetas perlu banyak energi toh..

Demikian berhari-hari kami kasak-kusuk…kasak-kusuk..hingga kemudian diputuskan nama domain akan didaftarkan pada tanggal 2 Mei 2009. Setelah itu dalam waktu kurang dari seminggu mic *museumindonesia dot com* pun meluncur ke dunia maya. Kebut joo…aku ingat adik sampai sembab matanya. Gila berdua deh pendek kata waktu itu 😀

museum-bale-agung-kulon-progo-yogyakarta-gedung-kaca

museum-bale-agung-kulon-progo-yogyakarta-gedung-kaca

peta-wilayah-kulon-progo-yogyakarta

peta-wilayah-kulon-progo-yogyakarta

Dilihat kembali rasanya seperti melewati suatu kemustahilan saja. Tapi jika kita pernah menghabiskan waktu seharian untuk mengisi tts maka tentu tak ada lagi yang lebih mustahil, iya kan.

Sejauh ini desain mic masih sama seperti saat diluncurkan, mungkin karena setengahnya sudah kehabisan energi..hehe. Merah putih sejak awal dipilih karena warna bendera. Fitur ‘Berlangganan Berita’ berfungsi menginformasikan pemuktahiran (update) mic kepada pengunjung melalui alamat surel yang terdaftar. Keseluruhan, boleh dikatakan tak banyak perubahan di mic kecuali tanda air (watermark) ditambahkan pada foto-foto sejak 12 Desember 2011.

Publikasi di mic diusahakan teratur dalam rentang waktu sekitar sebulan. Walau sesekali kami akan absen selama 3-4 bulan tapi so far hanya pernah terjadi sekali. Demikian pula surel para pengunjung akan kami balas meski tidak selalu segera.

Juga, satu-dua hal akan selalu jelas. Pertama kami tidak berniat mengomersialkan mic. Kedua kami tidak tertarik tawaran membeli artefak, prangko, uang kuno, dsb.

Mei 2012 mic telah berusia tiga tahun…usia yang masih harus banyak belajar.

O ya satu hal lagi. Kami bukan orang dari dunia museum, benar-benar hanya pengunjung yang menuliskan ceritanya. Pendek kata orang biasa, dua dari rakyat Indonesia yang 200an juta gitulah. Ga keliatan dari google earth 😀

 

Tentang sampai ke Bale Agung, begini terjadi pada suatu hari di bulan November tahun kemarin. Mendadak dapat penasaran persisnya museum apa sih di Wates (adalah ibukota Kabupaten Kulonprogo, Provinsi DIY) yang menginspirasi kelahiran mic. Penjelajahan dengan kata kunci ‘museum wates’ tidak membuahkan hasil. Untung ketiban ide menggunakan kata kunci: museum kulonprogo.

Aha! Ini toh: Museum Bale Agung. Gembira tiba-tiba jadi gratis.

Malahan ketemu tulisan Museum Nyaris Tak Ada Tamu yang dibaca adik pada waktu itu di edisi digital Kompas Yogyakarta, 14 April 2009. Tertulis di sana, ‘WATES, KOMPAS – Museum Bale Agung di kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Wates, sepi tamu pengunjung. Sejak diresmikan pada akhir 2004 sampai sekarang, tercatat hanya segelintir orang yang pernah datang ke sana…’

Gimana. ‘Pancen ajaib,’ komentar adik bahwa kami sampai menemukan tulisan tersebut.

http://www.museumindonesia.com/museum/62/2/Museum_Bale_Agung

YOGYAKARTA, KOMPAS – Pembangunan Museum Kulon Progo diharapkan selesai 2012. Kini, sekitar 182 artefak purbakala yang ditemukan di Kulon Progo telah dikumpulkan dan didata.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Djoko Dwiyanto mengatakan, pembangunan telah menyelesaikan studi kelayakan. Tahap pembuatan desain bangunan dan penentuan lokasi sudah dicapai.

“Kami tengah mengupayakan dana tambahan dari pusat untuk pembangunan ini,” katanya, Minggu (24/1) di Yogyakarta. Empat lokasi sedang dipertimbangkan; dua lokasi di Jalan Raya Wates-Purworejo, satu lokasi di Jalan Kawijo, Pengasih, dan satu lokasi lainnya di Jalan Sugiman, Desa Margosari di timur gedung DPRD. Keempatnya merupakan lahan kas desa.

Rencananya museum memamerkan benda purbakala yang ditemukan di Kulon Progo. Sebagian besar terdiri atas peninggalan masa Hindu- Buddha. Data Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo 2009, terdapat 182 benda peninggalan purbakala di Kulon Progo. Rinciannya, 152 peninggalan Hindu-Buddha, 12 dari masa Islam, 12 dari masa kolonial, dan satu peninggalan masa prasejarah.

Kaya benda purbakala

Pembangunan museum di Kulon Progo tak lepas dari kekayaan benda- benda purbakala. Di sana, sejumlah candi maupun artefak peninggalan zaman Hindu Buddha ditemukan. Namun, belum banyak digarap karena belum ada ruang penyimpanan yang layak.

Selama ini, sebagian besar temuan ditampung di ruang penyimpanan sementara di Bale Agung, yang luasnya 15 x 15 m2. Sejumlah temuan lain dibiarkan atau di rumah-rumah penduduk.

Benda-benda itu rawan pencurian dan kerusakan. Padahal, nilai sejarah dan budayanya tinggi.

Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo Sigit Wisnutomo mengatakan, museum diharapkan menghidupkan Kulon Progo. Selain memamerkan benda-benda purbakala, museum dirancang menjadi pusat kegiatan dan pendidikan seni budaya.

“Setting dirancang khusus merangsang anak-anak belajar seni budaya. Di depannya pendapa dan sekitarnya dibangun sanggar kerja seni dan budaya,” kata dia. (IRE)

Sumber dari

http://www.kulonprogokab.go.id/v21/Bupati-Dukung-Pembangunan-Museum-di-Kulon-Progo_79

http://watespahpoh.net/2014/situs-bersejarah-kulonprogo-terbengkalai.html

http://www.kulonprogokab.go.id/v21/peta-wilayah_12_hal

http://www.lemsaneg.go.id/index.php/2013/12/04/sosialisai-dan-pameran-museum-sandi-di-kulon-progo/

http://nasional.kompas.com/read/2010/01/25/13444012/.museum.kulon.progo.selesai.2012

http://www.kulonprogokab.go.id/v21/Bupati-Dukung-Pembangunan-Museum-di-Kulon-Progo_79#

Museum Museum Kulon Progo, Pendiri Museum Kulon Progo, Koleksi Museum Kulon Progo, Objek Studi Wista, Tempat Studi Wisata, Objek Studi Tour

Kerjakan PR Online Mudah, Bantuan Kerjakan PR, Pahami Dalam Kerjakan PR , Privat Guru Online, Guru Online, Privat Online Indonesia, Belajar Privat Online, Privat Online Jogja. Les Privat (Belajar Mandiri) Mapel SD/MI Mapel  SD MI dan Bahasa Daeraj (Jawa).  Les Privat (Belajar Mandiri) Mapel SMP/MTs Mapel  SMP MTs dan Bahasa Daerah (Jawa). Privat Bahasa Jawa Jogja, Guru Privat Bahasa Jawa, Belajar Privat Bahasa Jawa, Tempat Privat Bahasa Jawa, Guru Belajar Privat Jawa, Tempat Les Bahasa Jawa, Lokasi Privat Bahasa Jawa, Belajar Bahasa Jawa Privat, Privat Bahasa Daerah