Sebagai partai politik yang berplatform Islam dengan akidah Islam, tentu PBB menjadikan Islam sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan aspirasi. Memang kami menyadari sebagian besar rakyat Indonesia adalah Muslim. PBB mencoba memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat Muslim Indonesia.
Namun sebagai sebuah partai politik, PBB menjadikan aspek legal konstitusional itu nomor satu. Artinya semua perjuangan kita harus melalui hal-hal yang berhubungan dengan kekuasaan dan pemerintahan. Jadi perjuangan PBB itu legal dan konstitusional, yang dituangkan dalam ketentuan atau aturan.
Seperti menyangkut ekonomi, bagaimana agar gap (jarak) kaya dan miskin harus diatasi. Bagaimana caranya? Tentu kami tidak ingin ”kue” nasional, aset dan sumber daya nasional dikuasai hanya orang tertentu, kemudian memarginalkan kelompok yang lain. Prinsip keseimbangan itu harus diperjuangkan.
Bagaimana langkah ke sana? Tentu kita lihat bagaimana melakukan perubahan dalam UU yang mengatur distribusi kekayaan bernegara dan berbangsa. Intinya proses distribusi kekayaan negara ini harus betul-betul dinikmati mayoritas masyarakat Indonesia.
Kami melihat, misalnya UU bagi hasil antara pusat dan daerah masih jauh dari keadilan. Karena itu, PBB pernah mengusulkan agar UU itu dikoreksi. Tetapi, suara PBB di DPR belum besar, belum berhasil. Dalam UU pertambangan, juga pembagian hasilnya antara pusat dan daerah perlu dikoreksi. Bagi kita, paling tidak hasil tambang itu 20%. Kami yakin dengan 20% kekayaan tambang diberikan daerah, mereka bsa mengatasi kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Bidang Hukum.
Aspek hukum yang mengatur hukum pidana kita juga masih diwarnai pidana kolonial. PBB ingin bagaimana membangun hukum pidana nasional yang digali dari hukum nasional. Itu bisa hukum adat, hukum Barat yang sudah melaksanakan dan tak ada masalah dengan budaya kita, dan hukum Islam yang sudah pernah dilaksanakan sebelum Indonesia dijajah. Ini kita formulasikan dan kita harapkan bisa dilaksanakan dalam konteks bernegara dan berbangsa.
Syariat Islam mensejahterakan semuanya.
Syariat Islam yang kami maksudkan adalah bagaimana diimplemementasikan dalam aturan ketatanegaraan, baik pada pemerintah pusat maupun daerah, diformulasikan dalam hukum nasional. Jadi, syariat Islam itu bukan hanya mensejahterakan umat Islam, tetapi semuanya.
Kalau perjuangan PBB berhasil, seluruh hasil tambang di bagikan 20% untuk daerah, dan itu berlaku baik di Manado, Papua, atau daerah lain, lalu didistribusikan ke rakyatnya. Toh, yang 80% masih bisa didistribusikan oleh pemerintah pusat ke daerah lain yang membutuhkannya. Akhirnya mensejahterakan seluruh bangsa.
Bagaiman PBB melihat partai yang berbasis Islam lainnya?
Kami sederhanakan saja. Banyaknya partai berbasis Islam itu hanya perbedaan mazhab. Semua orang mempunyai kekaguman dan masing-masing punya pengikut. Sebagai parpol, yang penting adalah bagaimana menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan publik, bahwa setiap partai Islam pasti mempunyai kekhususan dan produk yang dijual kepada publik.
Kalau PBB, banyak yang ingin kami capai di Indonesia, misalnya pembangunan pertahanan yang kuat. Artinya, PBB ingin juga memperkuat TNI dan Polri. Inikan dampaknya nasional dan sebuah aspirasi berbuat baik untuk bangsa. Syariat Islam itu pada dasarnya adalah al amru bil ma’ruf, bagaimana mengajak orang untuk berbuat baik. Bagaimana situasi bangsa ini bisa lebih baik lagi daripada yang ada saat ini. Perjuangan PBB itu lebih mengedepankan solusi, bukan konflik.
Jadi, partai Islam yang jumlahnya banyak itu hanya berbeda mazhab saja, seperti halnya dalam bidang ekonomi. Bagaimana PBB, bisa meraih lebih banyak lagi suara?
Kami di PBB juga sadar. Kami selalu sampaikan kepada kader, kita ini partai yang memiliki cita-cita besar, bagaimana memperjuangkan pengimplementasikan nilai universal dalam konteks ke-Indonesia-an. Sebagai partai berbasis Islam, bagaimana PBB menyakinkan publik agar produk kami diterima.
Kami juga paham masyarakat terbuka dan memiliki banyak pemahaman terkait kemasyarakatan. Di sinilah peran dakwah, yaitu bagaimana meyakinkan publik baik dengan pendekatan kultural maupun spritual.
Kami ini tumbuh sebagai partai bertahap. PBB tak ingin menjadi parpol yang langsung besar, tetapi ibarat dari bayi tumbuh menjadi lebih besar. Kalau pada pemilu 1999 kami meraih 2 juta suara, pemilu 2004 meraih 2,9 juta suara, pada pemilu 2009 yang penting lolos parliamentary threshold. Jadi, tidak berambisi muluk-muluk, tetapi PBB dapat masuk dan diterima di mana-mana.
(Disadur dari Kompas, Sabtu 13 Desember 2009)..
Kerjakan PR Online Mudah, Bantuan Kerjakan PR, Pahami Dalam Kerjakan PR , Privat Guru Online, Guru Online, Privat Online Indonesia, Belajar Privat Online, Privat Online Jogja. Les Privat (Belajar Mandiri) Mapel SMA/MA/SMK Mapel SMA MA SMK dan Bahasa Daeraj (Jawa) Les Privat (Belajar Mandiri) Bahasa Asing (Inggris, German, Mandarin). Privat Karyawan English Conversation, Mahasiswa Inggris persiapan kerja.
PBB, Syariat Islam Sejahterakan Semua.