Sejarah Akuntansi di Indonesia ; Di tahun 1947, Indonesia hanya memiliki seorang akuntan yang berkebangsaan Indonesia yakni Prof. Dr. Abutari. Setelah itu, akuntansi di Indonesia terus berkembang dengan menerapkan PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan). PSAK digunakan untuk menyesuaikan dengan kondisi global, peningkatan transparansi laporan keuangan, serta peningkatan kualitas laporan keuangan di Indonesia.
Sekarang akuntansi di Indonesia sudah berkembang dengan sangat pesat.
Pendidikan untuk akuntansi pun bisa kamu temukan dengan sangat mudah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia ataupun SMK.
Diharapkan jumlah akuntan profesional di Indonesia dapat seimbang dengan kebutuhan perusahaan yang semakin berkembang Dengan adanya jurusan akuntansi yang tersedia.
Pada zaman penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia menggunakan sistem Kontinental atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Meskipun sama-sama berasal dari pembukuan berpasangan, tetapi akuntansi berbeda dengan tata buku.
Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya sistem pembukuan di Indonesia pun berganti dari Kontinental menjadi Anglo Saxon.
1) Pada tahun 1957, peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan Indonesia dan Belanda, sehingga berakibat pada seluruh pelajar yang berada di Belanda ditarik dan melanjutkan studinya di berbagai negara. Salah satunya adalah Amerika.
2) Penanaman Modal Asing (PMA) memberikan dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.
Pada perkembangan berikutnya, akuntansi di Indonesia menerapkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi global, peningkatan transparansi laporan keuangan, dan peningkatan kualitas laporan keuangan di Indonesia.
Nah, itu tadi sejarah munculnya akuntansi baik di dunia dan Indonesia. Sekarang, sudah nggak penasaran, kan? Kalau teman-teman mau cari tahu seputar materi lain, yuk belajar di Nusagama