UA-226133185-1
0812 1566 3955 [email protected]

Ada yang berpendapat kurikulum 2013 itu hampir sama spiritnya dengan kurikulum 1994 dengan CBSA, Cara Belajar Siswa Aktif. Namun pada kurikulum itu (1994) belum menyentuh tujuan utama mengaktifkan siswa. Kondisi saat itu tentu karena guru belum siap, fasilitas pendukung belum ada misal buku pelajaran dan internet.

Kemudian kurikulum 2004 (KBK) kurikulum berbasis kompetensi dan kurikulum tahun 2006 KTSP Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Namun target dari kurikulum baru 2013 tetap mengedapankan guru kelas pada satuan pendidikan untuk mengembangkan dan menjabarkan ke dalam satuan pendidikan sesuai dengan kompetensi guru, kebutuhan siswa dan kebutuhan untuk pengembangan potensi lokal daerah masing-masing.

Yang utama dan penting adalah hakikat lahirnya kurikulum ini untuk menyesuaikan dengan adanya konsep pendidikan yang baru.  Konsep lama bahwa anak hanya sebagai penyimpanan ilmu, (banking consept education). Konsep ini hanya mengedepankan ilmu disampaikan lalu diingat siswa sebanyak-banyaknya saja. Guru hanya ceramah dan menulis PR untuk menambah ingatan siswa yang banyak.

Namun sekarang sudah lahir konsep baru dan lebih humanis, seperti contectual teahcing learning, student central learning, contructivisme theory, democrativ teaching. Konsep baru ini menekankan pada keaktifan siswa dalam memahami materi pelajaran. Siswa diberikan sedikit materi kemudian dikembangkan sesuai dengan keadaan siswa dan lingkungan sekitar. Konsep ini menuntut guru memahami materi dengan baik, sehingga dapat mengadakan diskusi dengan siswa dan dimungkinkan dengan orang tua siswa.

Karena tuntutan yang besar terhadap guru maka ini perlu persiapan yang matang dan menyeluruh. Ketersediaan materi yang baik dan mudah diakses, serta murah terjangkau bagi siapa saja dan di mana saja.   Sekarang sudah ada BSE yang gratis tapi coba orang di daerah suruh ambil buku-buku itu kan sulit dan biaya bisa lebih mahal dari pada beli buku fisik. Belum lagi membacanya kalau mau diprint out mahal, kalau mau baca dalam bentuk file atau softfile  belum ada komputer untuk siswa di rumah atau sekolah belum ada komputer juga.

Kalau keadaan terus begitu maka kurikulum baru apapun belum tentu baik buat guru dan siswa. Diperlukan buku yang lengkap dan mudah mengakses dan menggunakannya. Jika belum siap guru dan pejabat di disdik mengikuti  Pendidikan dan Pelatihan atau Diklat guru, bidang Media Pengajaran Berbasis Multimedia, Diklat Guru bidang Software Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Sekolah, Diklat guru dan Pegawai Disdik bidang Pemetaan dan Pendataan Pendidikan dan Sekolah berbasis Digitalmap Geografi,  Diklat guru dan Pegawai Disdik bidang Penelitian, Olah dan Analisis data Ilmiah untuk Penulisan Karya Ilmiah Pendidikan, Pendidikan dan Pelatihan atau Diklat guru dan Pegawai Disdik bidang Internet pendidikan dan Membangun Webblog dan Websites Sekolah dan Pendidikan.

Kurikulum bisa berisi materi pokok, tutorial pengajaran dan metode pengajaran  melalui hasil penelitian tindakan kelas. Hasil ini bisa dijadikan model yang baik bukan hanya sekolah di kota yang lengkap fasilitas saja. Harus dipikirkan bagaimana cara mengajar yang di daerah yang masih minim fasilitas, BAGAIMANA METHODE MENGAJARNYA????? Apa sudah ada hasil penelitian tindakan kelas atau hasil karya guru dari daerah yang minim fasilitas? Bisa diterapkan di daerah dan berhasil, tentu ada baiknya, mulai DICIPTAKAN ini ya.

Konsep Pendidikan dan Kurikulum Baru perlu Buku Babon bagi Guru dan Siswa. Privat internet sekolah, privat jaringan Internet sekolah, Privat Internet Kantor, Privat Internet Marketing, Privat Buat Blog Bisnis, Belajar Blog Bisnis